Menurut Roboguru, bagian yang tidak boleh dihilangkan dari teks anekdot adalah kelucuan dan nilai didiknya. Dalam teks anekdot, kelucuan menjadi unsur penting yang membuat cerita menjadi menarik dan menghibur. Selain itu, nilai didik juga menjadi bagian penting dalam teks anekdot. Nilai didik ini dapat berupa pesan moral atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita anekdot tersebut.
Contoh:
Seorang anak kecil sedang bermain bola di dekat rumahnya. Tiba-tiba bola itu terbang ke halaman rumah tetangganya yang galak. Anak itu pun berlari ke halaman tetangganya untuk mengambil bola tersebut. Ketika dia sampai di halaman tetangganya, dia melihat tetangganya sedang duduk di teras rumahnya sambil membaca koran. Anak itu pun berkata, "Pak, boleh saya ambil bola saya yang terbang ke halaman rumah bapak?" Tetangganya menjawab dengan tegas, "Tidak!" Anak itu pun kembali ke rumahnya dengan sedih.
Keesokan harinya, anak itu melihat bola lamanya yang sudah rusak di depan pintu rumahnya. Dia pun merasa sedih dan marah pada tetangganya. Beberapa hari kemudian, anak itu melihat tetangganya sedang duduk di teras rumahnya sambil membaca koran lagi. Anak itu pun berlari ke halaman tetangganya dan berkata, "Pak, terima kasih sudah merusakkan bola saya." Tetangganya pun kaget dan bertanya, "Apa maksudmu?" Anak itu menjawab dengan tegas, "Kemarin saya meminta izin untuk mengambil bola saya yang terbang ke halaman rumah bapak tapi bapak tidak memberikan izin. Karena tidak ada bola untuk dimainkan, saya pun memutuskan untuk bermain dengan bola lain dan meninggalkan bola lama saya di depan pintu rumah."